NEWS UPDATE :  

Berita

Membentuk generasi muda kreatif dan inovatif di era digital melalui Sekolah Presisi SMADA

SMAN 2 PPU menjadi salah satu diantara  6 sekolah Presisi yang ada di Kabupaten Penajam Paser Utara. Presisi sendiri merupakan salah satu program Kemendikbudristek yang bertujuan untuk membentukan karakter siswa melalui pendekatan seni dan budaya yang mengangkat isu-isu yang ditemui di lingkungan tempat tinggal.

 

Terdapat 6 bidang Presisi yang digagas oleh 34 siswa-siswi SMAN 2 PPU diantaranya bidang seni musik, seni tari, bioteknologi, tata boga, kriya bahan alam, serta kriya daur ulang. Semua proyek murni digagas dan dikerjakan oleh siswa yang ditemani oleh masing-masing guru pembimbing. Kegiatan ini telah berlangsung selama kurang lebih satu bulan.

 

Tepatnya Selasa, 27 September 2023 SMAN 2 PPU kedatangan Tim Asesor  Presisi dari Jakarta dalam upaya pemantauan program ini. Tim tersebut antara lain ada Bapak Wacil, Bapak Abdullah, Ibu Diana dll.  Pemaparan proyek yang dikerjakan oleh 6 tim Presisi Smada berlangsung di laboratorium biologi SMAN 2 PPU pukul 14.00-17.00 WITA.

 

Pada kegiatan siang itu, tim Presisi bidang seni musik mempresentasikan proyek mereka yaitu pembuatan mars Smada, yang diciptakan oleh Amel, Mayang, Nia, dan Handika. "Kami menargetkan selesai sebelum Sumpah Pemuda, agar di perayaan Sumpah Pemuda nanti bisa diperlombakan antar kelas untuk pengenalan" ucap Kurnia Ramadhani saat ditanya bagaimana cara memperkenalkan mars Smada ke seluruh warga Smada. Dalam hal ini pembina untuk seni musik adalah ibu Esti Sumarmi, S.Pd.

Dilanjutkan dengan tim Presisi bidang seni tari menggagas proyek tari medley Nusantara. Proyek tari ini mengadopsi unsur-unsur budaya yang ada di kabupaten Penajam Paser Utara sebagai calon IKN. Dalam hal ini pembina untuk seni tari adalah ibu Siti Nurnawati, S.Pd.

 

Lain halnya dengan dua tim tadi yang mengadopsi unsur kesenian dalam proyek mereka. Tim Presisi tata boga yang dibimbing oleh Bapak salahuddin, S.Sos mengupayakan dan memanfaatkan hasil laut yang mudah ditemukan di kawasan Waru. Mereka memanfaatkan ikan Bandeng sebagai bahan dasar dari produk baso aci dan abon yang telah mereka buat. Sampai saat ini, mereka telah melakukan testimoni ke beberapa siswa dan guru SMAN 2 PPU. Serupa dengan tim Presisi tata boga yang memanfaatkan sumber daya yang mudah ditemukan. Tim Presisi bioteknologi dan tim Presisi kriya bahan alam juga mengadopsi sumber daya alam sebagai bahan baku.

Tim Presisi bioteknologi memanfaatkan kelapa sebagai bahan utama dari pembuatan VCO (Virgin Coconut Oil) dan akan mereka proses lagi menjadi sabun alami yang minim bahan kimia. Dalam hal ini pembina untuk biotenologi adalah ibu Retno Asih, S.Pd, Bapak Abdul Syahid, S.Pd dan Bapak Kamto, S,Pd.

Tim presisi kriya bahan alam menggunakan batok kelapa untuk menjadi tas Fashion. Pemanfaatan batok kelapa sendiri masih belum maksimal karena biasanya hanya dijadikan arang yang bernilai ekonomi rendah. Maka dari itu, tim kriya menggagas pemanfaatannya menjadi tas fashion agar memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi. Dalam hal ini pembina untuk seni musik adalah ibu Wiwi Widiyaningsih, S.Pd.

 

Tim presisi kriya daur ulang menggunakan limbah kertas sebagai bingkai cermin. Ide ini bermula dari keresahan mereka melihat limbah kertas yang marak ditemukan di lingkungan sekolah. Dengan memadukannya dengan cermin, yang rasa-rasanya menjadi barang wajib siswa saat ini, pemanfaatan limbah kertas dalam proyek ini tidak hanya menjanjikan produk baru, tetapi juga mendaur ulang kertas agar tidak hanya menjadi sampah yang terbuang sia-sia. Dalam hal ini pembina untuk seni musik adalah ibu Wenny DTA., S.Pd.

 

Harapannya dengan seiring berjalannya progam ini, dapat mengembangkan kreativitas dan keterampilan serta kewirausahaan para siswa-siswi. Sehingga SMAN 2 PPU mampu mencetak generasi unggul dengan daya juang dan kepedulian tinggi terhadap daerah asal mereka.