NEWS UPDATE :  

Sejarah

Sejarah

SMA Negeri 2 Penajam Paser Utara berdiri mulai tahun 1996 dan berlokasi di kelurahan Waru, kecamatan Waru, Kabupaten Penajam Paser Utara Provinsi Kalimantan Timur. Untuk sarana dan prasarana secara umum, SMA Negeri 2 Penajam Paser Utara memiliki fasilitas cukup lengkap dalam mendukung proses belajar mengajar. SMA Negeri 2 Penajam Paser Utara memiliki tenaga pendidik sebanyak 38 orang yang cukup kompeten dalam pembelajaran dan dalam penggunaan teknologi. Untuk jumlah peserta didik tahun pelajaran 2023/ 2024 ada sebanyak 715 orang.  

Untuk karakteristik Sosial Lingkungan Sekolah SMA Negeri 2 Penajam Paser Utara adalah mayoritas peserta didik berlatar belakang ekonomi menengah dan berasal dari lingkungan masyarakat pedesaan. Mayoritas tenaga pendidik dan tenaga kependidikan juga berasal atau sudah lama tinggal di daerah Waru, Petung dan sekitarnya.

Lingkungan SMA Negeri 2 Penajam Paser Utara sebagai salah satu lembaga yang punya kepentingan dalam pembentukan karakter peserta didik, perlu membangun budaya positif. Budaya sekolah dimaknai dengan tradisi sekolah yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan spirit dan nilai-nilai yang dianut di sekolah.

Budaya SMA Negeri 2 Penajam Paser Utara ini berisi kebiasaan-kebiasan yang disepakati bersama untuk dijalankan dalam waktu yang lama. Jika kebiasan positif ini sudah membudaya, maka nilai-nilai karakter yang diharapkan akan terbentuk. Berikut adalah karakteristik budaya SMA Negeri 2 Penajam Paser Utara :

  1. Budaya 5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan dan Santun) berlaku untuk seluruh peserta didik, tenaga pendidik dan tenaga kependidikan

  2. Membiasakan melakukan sholat Dhuha di pagi hari sebelum belajar, setiap hari Selasa, Rabu dan Kamis.

  3. Gerakan literasi sekolah yakni kegiatan 15 menit membaca kitab suci sebelum waktu pelajaran dimulai.

  4. Kegiatan Ekstra kulikuler, peserta didik akan terbiasa dengan aktivitas yang memerlukan pemikiran dan tenaga lebih. Mereka tidak akan manja, bermalas-malasan dan anarkis. Tetapi mereka akan terbiasa aktif, kreatif dan bertanggung jawab.

  5. Menetapkan kegiatan pembiasaan pada awal dan akhir proses belajar, mengikuti upacara bendera, apel, menyanyikan lagu Indonesia raya, Lagu Nasional, dan berdoa bersama. Seperti menyambut kedatangan anak di gerbang sekolah sembari menjabat tangannya begitu pula ketika pulang sekolah.

  6. Membiasakan prilaku baik yang bersifat spontan.

  7. Menetapkan tata tertib sekolah yang menjadi benteng pembatas antara yang boleh dan tidak boleh, antara yang baik dan tidak baik. Di sekolah akan berjalan dengan tertib dalam waktu yang lama karena program sekolah berjalan sesuai dengan aturan main.